KARAKTERISTIK, KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL/ GRAFIS & APLIKASI DALAM PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu: Sofa Muthohar, M.Ag.
Oleh:
Tomy Muhlisin Ahmad, Muhammad Ubaidillah, Fatina Al-Izzah, & Bevi Dimiesta
I.
PENDAHULUAN
Seorang murid dengan murid yang lain dalam
menangkap, mencerna, dan memahami apa yang disampaikan oleh pengajar
berbeda-beda. Ada yang mudah menangkap dan memahami pelajaran melalui audio,
visual, atau audiovisual. Maka dari itu, seorang pengajar harus
tahu itu, bakat yang dimiliki satu pelajar dengan pelajar lainnya berbeda.
Tidak heran jika di dalam kelas terjadi kesenjangan tingkat kecerdasan, karena
seorang pendidik hanya menggunakan salah satu metode saja yang hanya dipahami
oleh beberapa murid saja. Agar mengurangi kasta kecerdasan tersebut, seorang guru
harus cerdas, kreatif, dan inovatif dalam menyampaikan bahan materi, tapi tidak
mengurangi apa yang menjadi tujuan utama dalam sutau instansi.
Makalah ini akan memberikan salah satu alat/ metode
yang dapat digunakan dalam suatu pengajaran yaitu melalui visual. Pada
hakikatnya manusia itu menyukai keindahan seni/ gambaran. Jadi, metode
pengajaran melalui visual mayoritas peserta didik menyukai. Lebih
jelasnya akan disampaikan oleh pemakalah.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A.
Apa
pengertian media visual ?
B.
Bagaimana
klasifikasi dan aplikasi media visual ?
C.
Bagaimana
karakteristik media visual ?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian media visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan indra penglihatan saja tanpa mengandung unsur suara.[1] Misalnya
guru menjelaskan dengan menggunakan beberapa media gambar. Media
pembelajarannya adalah objek-objek yang berkaitan dengan pembelajaran, atau
dengan cara menunjukkan alat peraga kepada siswa atau menggambarkannya di
whiteboard atau papan tulis. Bahasa tubuh dan ekspresi muka dari guru juga
sangat penting peranannya untuk menyampaikan materi pelajaran. Siswa berpikir
dengan menggunakan gambar-gambar di otak dan belajar menggunakan
tampilan-tampilan visual.[2]
Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan
efekstif media berbasis visual, sebagai berikut:[3]
1.
Usahakan
sajian visual itu sederhana mungkin dengan menggunakan gambar garis, karton,
bagan, dan diagram. Gambar realistis harus digunakan secara hati-hati, karena
gambar yang amat rinci sulit diproses dan dipelajari, bagkan seringkali
mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang seharusnya diperhatikan.
2.
Visualisasi
digunakan untuk menekankan informasi sasaran, sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
3.
Gunakan
grafik untuk menggambarkan ikhtisar
keseluruhan materi sebelum menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digunakan
oleh siswa mengorganisasi informasi.
4.
Ulangi
sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat.
5.
Gunakan
gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep, misalnya dengan menampilkan
konsep-konsep yang divisualisasikan itu secara seimbang.
6.
Hindari
sajian visual yang tak berimbang.
7.
Tekankan
kejelasan dan kecepatan dalam semua sajian visual.
8.
Sajian
visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca.
9.
Sajian
visual (khususnya diagram), sangat membantu untuk mempelajari materi yang agak
kompleks.
10.
Mengkomunikasikan
gagasan khusus akan efektif apabila: 1) jumlah objek dalam visual yang akan
ditafsirkan dengan benar dijaga agar terbatas, 2) jumlah aksi terpisah
yangnpenting pesan- pesannya harus ditafsirkan dengan benar sebaiknya terbatas,
dan 3) semua objek dan aksi yang dimaksudkan dilukiskan secara realistis,
sehingga tidak terjadi penafsiran ganda.
11.
Unsur-unsur
pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dari unsur-unsur
latar belakang unuk mempermudah pengolahan informasi.
12.
Caption
(keterangan gambar) harus disiapkan, terutama unyu: 1) menambahkan
informasi yang sulit dilukiskan secara visual, seperti lumpur, kemiskinan, dan
lain-lain, 2) memberi nama orang, tempat, atau objek, 3) menghubungkan kejadian
atau aksi dalam lukisan dengan visual sebelum atau sesudahnya, dan 4)
menyatakan apa yang itu sedang dikerjakan, dipikirkn, atau dikatakan orang
dalam gambar.
13.
Gunakan
warna secara realistis.
14.
Warna
dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan
komponen-komponen.
Dalam penggunaan media visual
terdapat unsur-unsur yang harus dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:[4]
1.
Kesederhanaan:
secara umum, kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung
dalam suatu visualisasi. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa
menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual. Pesan atau informasi yang
panjang atau rumit, harus dibagi-bagi dalam beberapa bahan visual yang mudah
dibaca dan mudah dipahami. Penggunaan kata-kata yang harus memakai huruf yang sederhana dengan gaya huruf yang
tidak terlalu beragam dalam satu tampilan atau serangkaian tampilan visual.
2.
Keterpaduan:
keterpaduan mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen
visual, ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu
harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan, sehingga sajian
visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal dan dapat
membantu pemahaman pesan serta informasi yang dikandungnya.
3.
Penekanan:
meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, namun seringkali
konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang
akan menjadi pusat perhatian siswa.
4.
Keseimbangan:
bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang
memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.
5.
Bentuk:
bentuk yang auneh dan asing bagi siswa, dapat membangkitkan minat dan
perhatian. Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsure visual daalm
penyajian pesan, informasi, atau materi pelajaran perku diperhatikan.
6.
Garis:
garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur, sehingga dapat menuntun
perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan tertentu.
7.
Tekstur:
tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus.
Tekstur dapat digunakan untu penekanan suatu unsur.
8.
Warna:
warna digunakan untuk member kesan pemisahan atau penekanan, atau untuk
membangun keterpaduan.
B.
Klasifikasi dan Karakteristik Media Visual
1.
Media grafis (visual diam)
Menurut salah seorang ahli yaitu Kempt, dia mengemukakan bahwa
karkteristik media merupakan dasar dari pemilihan media sesuai dengan situasi
belajar tertentu. Klasifikasi media dan pemilihan media merupakan kesatuan yang
tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Beberapa karakteristik
jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar.
Media grafis dapat digolongkan kepada media visual. Secara umum, media
grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran
yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Namun secara khusus media grafis
berfunngsi pula untuk menarik perhatian, memeperjelas sajian ide, mengilustrasikan
atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau malah diabaikan
apabila tidak digrafiskan. Selain sederhana dan mudah pembuatannya, media
grafis terasuk media yang relatif murah jika ditinjau dari segi biayanya.
Dalam proses pembelajaran, media cetak dan grafis merupakan media
yang paling banyak dan paling sering digunakan. Media ini termasuk media visual
nonproyeksi yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pemberi ke penerima
pesan (dari guru kepada siswa). Secara sederhana media grafis dapat diartikan
sebagai media yang mengandung pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan,
huruf-huruf, gambar-gambar, dan simbol-simbol.[5] Media
grafis adalah media pandang dua dimensi yang dirancang secara khusus untuk
mengkomunikasikan pembelajaran (bukan fotografik). Macam-macam media grafis
adalah sebagai berikut:
a.
Gambar/ Photo
Gambar atau foto merupakan salah satu media grafis paling umum yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena gambar atau foto
memiliki beberapa kelebihan, yakni sifatnya konkrit, lebih realistis
dibandingkan dengan media verbal; dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang
apa saja, baik untuk usia muda maupun tua; murah harganya dan tidak memerlukan
peralatan khusus dalam penyampaiannya. Namun demikian, disamping kelebihan,
gambar atau foto memiliki kelemahan diantaranya yakni hanya menekankan persepsi
indra mata dan ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.[6]
Gambar sangat diperlukan dalam usaha memperjelas pengertian pada
peserta didik. Sehingga dengan menggunakan gambar peserta didik dapat lebih
memperhatikan terhadap benda-benda atau hal-hal yang belum pernah dilihatnya
yang berkaitan dengan pelajaran. Gambar dapat membantu guru dalam mencapai
tujuan pembelajaran, karena gambar termasuk media yang mmdah dan murah serta
berarti besar untuk mempertinggi nilai pengajaran. Karena dengan gambar,
pengalaman dan pengertian peserta didik menjadi lebih luas, lebuh jelas, dan
tidak mudah dilupakan oleh peserta didik.[7]
Gambar atau foto adalah media yang paling umum dipakai, karena dia
merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana.
Beberapa kelebihan yang lain
dari media gambar/foto adalah sebagai berikut:
1)
Bersifat konkrit
2)
Gambar/foto lebih nyata dalam menunjukkan pokok masalah jika dibandingkan
dengan media verbal semata.
3)
Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
4)
Tidak semua benda, objek atau pun peristiwa dapat dibawa ke dalam ruangan
kelas, dan tidak selalu bisa apabila mengajak peserta didik ke objek atau
peristiwa tersebut.
5)
Mengatasi keterbatasan pengamatan.
6)
Contohnya apabila mengamati sel daun yang tak dapat dilihat oleh mata
telanjang, maka dapat disajikan dengan jelas menggunakan gambar/foto.
7)
Dapat memperjelas suatu masalah
8)
Media gambar/foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja
dan untuk tingkat usia berapa saja. Sehingga dapat mencegah atau membetulkan
kesalahfahaman.
9)
Murah harganya dan gampang didapat
10) Gampang digunakan tanpa memerlukan peralatan
khusus
Disamping itu, media gambar/foto juga memiliki beberapa kelemahan :
1)
Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata,
2)
Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran, dan
3)
Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
b.
Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana atau konsep kasar, yang melukiskan
bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat
diajar menggambar. Maka dari itu, seorang guru yang baik haruslah bisa untuk
menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk sketsa.
Beberapa kelebihan dari sketsa
adalah :
1)
Dapat menarik perhatian murid
2)
Menghindari verbalisme
3)
Dapat memperjelas penyampaian pesan.
4)
Harganya tidak perlu dipertimbangkan, karena media ini dibuat langsung
oleh guru.
c.
Diagram
Diagram adalah
gambar yang sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol untuk
menunjukkan hubungan antara komponen atau menggambarkan suatu proses tertentu.
Dengan menggunakan diagram, pesan yang bersifat kompleks akan lebih sederhana,
sehingga pesan dapat lebih mudah ditangkap dan dipahami. Diagram atau skema menggambarkan struktur dari
objeknya sacara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar setiap
komponennya. Isi diagram biasanya berupa petunjuk-petunjuk diagram untuk
menyederhanakan suatu persoalan yang kompleks, sehingga dapat memperjelas
penyajian pesan.
Ciri-ciri dari diagram adalah sebagai berikut :
1)
Diagram bersifat simbolis dan abstrak, sehingga kadang-kadang sulit untuk
dimengerti,
2)
Agar dapat membaca sebuah diagram, seseorang harus mempunyai latar
belakang tentang apa yang didiagramkan, dan
3)
Walaupun sulit dimengerti, diagram dapat memperjelas arti.
Diagram yang baik sebagai
media pendidikan harus mempunyai syarat berikut ini:
1)
Benar, digambar dengan rapi, diberi judul dan diberi penjelasan yang
perlu,
2)
Cukup besar dan ditempatkan secara strategis, dan
3)
Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum, yaitu dari kiri
ke kanan, dan dari atas ke bawah.
d.
Bagan
Bagan atau
sering disebut chart adalah media grafis yang didesain untuk menyajikan
ringkasan visual secara jelas dari suatu proses yang penting. Agar pesan yang
ingin disampaikan melalui bagan dapat dimengerti dan dipahami, maka biasanya
dalam bagan disertai dengan media grafis lainnya, seperti gambar, foto, atau
lambang-lambang verbal lainnya. Suatu bagan dianggap baik apabila berbentuk
sederhana, tidak rumit, dan tidak berbelit-belit. Fungsi utama dari bagan
adalah menunjukkan hubungan, perbandingan, perkembangan, klasifikasi, maupun organisasi.
Fungsi pokok dai media bagan/chart ini adalah
ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis
atau secara lisan. Salah satu kelebihan dari bagan/chart ini adalah mampu
memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi.
Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu
proses. Di dalam bagan seringkali dijumpai jenis media grafis yang lain,
seperti gambar, diagram, kartun atau lambang-lambang.
Syarat bagan/chart agar
menjadi sebuah media yang baik adalah :
1)
Dapat dimengerti oleh peserta didik,
2)
Sederhana, tidak rumit dan berbelit-belit, dan
3)
Diganti pada waktu-waktu tertentu, agar selain tetap up to date, juga
agar tidak kehilangan daya tarik.
e.
Poster
Poster adalah media yang digunakan untuk menyampaikan suatu
informasi, saran atau ide tertentu, sehingga dapat merangsang keinginan yang
melihatnya untuk melaksanakan isi pesan tersebut. Misalnya, poster tentang
keluarga berencana, poster tentang kebersihan, poster tentang ajakan menghemat
air, dll. Suatu poster yang baik harus mudah diingat, mudah dibaca, dan mudah
untuk ditempel di mana saja.
Grafik adalah
media visual berupa garis atau gambar yang dapat memberikan informasi mengenai
keadaan atau perkembangan sesuatu berdasarkan data secara kuantitatif. Melalui
grafik, siswa dapa menangkap gambaran secara lebih mudah tentang data-data
statistic, misalnya grafik tentang perkembangan penduduk, perkembangan siswa,
dll. Ada beberapa jenis grafik, yakni grafik garis, grafik batang, dan grafik
lingkaran. Poster tidak saja penting
untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu, tetapi dia mampu pula untuk
mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.
Beberapa syarat untuk sebuah
poster yang baik adalah :
1)
Sederhana,
2)
Menyajikan satu ide untuk mencapai satu tujuan tertentu,
3)
Berwarna,
4)
Slogannya ringkas,
5)
Tulisannya jelas, dan
6)
Motif dan desain bervariasi.
f.
Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau
gambar. Fungsi dari rafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara
teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa
yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.
Beberapa kelebihan grafik
sebagai media adalah :
1)
Grafik sangat bermanfaat untuk mempelajari dan mengingat data-data
kuantitatif serta hubungan masing-masingnya,
2)
Grafik dengan cepat memungknkan kita untuk mengadakan analisis,
interprestasi dan perbandingan antara data-data yang disajikan, dan
3)
Penyajian data dengan grafik bersifat jelas, menarik ringkas dan logis.
Sebagai sebuah media
pendidikan, grafik dapat dikatakan baik jika memenuhi beberapa ketentuan
sebagai berikut :
1)
Jelas untuk dilihat seluruh kelas,
2)
Haya menjadikan ide dalam setiap grafik,
3)
Ada jarak antara kolom-kolom bagiannya,
4)
Warna yang digunakan harus kontras dan harmonis, dan
5)
Diberi judul dan ringkas.
g.
Kartun
Kartun adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol
untuk menyampaikan sesuatu pesan secara capat dan ringkas. Kartun biasanya
hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam
gambar sederhana, tanpa detail dengan menggunakan simbol-simbol serta
karakter-karakter yang mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat.
h.
Peta dan Globe
Peta dan Globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Jika dipakai sebagai
media dalam kegiatan belajar mengajar, kelebihan dari peta dan globe adalah
sebagai berikut :
1)
Memungkinkan siswa untuk mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah
kepulauan, dll;
2)
Meransang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis,
dan
3)
Memungkinkan siswa untuk memperoleh gambaran tentang imigrasi dan
distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi
yang sebenarnya.
i.
Papan Flanel
Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar
yang akan disajkan dapat dipasang dan dicopot denngan mudah sehingga dapat
dipakai berkali-kali. Karena penyajiannya seketika, penggunan papan flanel
dapat membuat sajian lebih efisien.
j.
Papan Buletin.
Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi dengan kain
flanel, tetapi langsung diitempel dengan gambar-gambar atau tulisan-tulisan.
Fungsinya selain menerangkan sesuatu buletin dimaksudkan untuk memberitahukan
kejadian dalam waktu tertentu.[8]
2.
Media Proyeksi
Media proyeksi adalah media yang dapat digunakan dengan bantuan
proyektor. Berbeda dengan media grafis, media ini harus menggunakan alat
elektronik untuk menampilkan informasi atau pesan. Oleh sebab itu, media ini
dapat digunakan apabila tersedia fasilitas yang dibutuhkan untuk itu. Namun
demikian, seperti halnya media grafis, media yang tergolong dalam kelompok
media proyeksi sama-sama mengandalkan rangsangan visual. Beberapa jenis media
proyeksi yang sering digunakan, diantaranya:
a.
Overhead
projector merupakan media proyeksi visual
yang relative sederhana. Sebab hanya terdiri dari penggunaan sistem optic
(lensa), elektrik (kipas angin), dan lampu proyektor. Fungsi dari proyektor
adalah untuk memproyeksi gambar pada transparan. Slide adalah gambar pada transparan yang diproyeksikan.
b.
Slide (film bingkai) adalah suatu film transparaansi yang berukuran 35
mm dengan bingkai 2 X 2inci. Bingkai tersebut terbuat dari karton atau plastic.
Film bingkai diproyeksikan melalui slide proyektor. Progam visual dapat
dikombinasikan dengan suara yang dikenal dengan film bingkai suara. Progam
kombinasi film bingkai bersuara, pada umumnya berdurasi antara 10 sampai 30
menit dengan jumlah gambar yang bervariasi, dari 10 sampai 100 buah lebih.[9]
V.
PENUTUP
Demikian makalah ini kami susun. Penulis
menyadari dalam makalah ini masih banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dan kontruktif
sangat diharapkan demi kesempurnaan karya ilmiah selanjutnya. Semoga makalah
ini dapat dijadikan sumber referensi dan bermanfaat bagi pembaca yang budiman,
Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA
Kustandi, dkk,
Cecep. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digita. (Bogor: Galia
Indonsia.
Rohani, Ahmad. 2014. Media Instruksional Edukasi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Rusman, dkk.
2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta:
Raja
Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina.
2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada
Media Group.
Sholeh hamid, Moh. 2011. Metode Edutaiment. Jakarta: Diva
Press.
[1] Wina Sanjaya, Perencanaan
dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010), hlm. 211.
[2] Rusman, dkk, Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2012), hlm. 33.
[3] Cecep
Kustandi, Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran Manual dan Digital,
(Bogor: Galia Indonsia, 2011), hlm. 94-95.
[4] Cecep
Kustandi, Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran Manual dan Digital, hlm.
104-105.
[5] Rusman, dkk, Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, hlm. 213-214.
[6] Wina Sanjaya, Perencanaan
dan Desain Sistem Pembelajaran, hlm. 214.
[7] Ahmad Rohani, Media
Instruksional Edukasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), hlm. 76.
[8] Moh. Sholeh
hamid, Metode Edutaiment, (Jakarta: Diva Press, 2011), hlm. 157-161.
[9] Cecep
Kustandi, Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran Manual dan Digital, hlm.
69-70.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar