RAMA
VS RAKHWANA
Oleh: Tomy Muhlisin Ahmad
Shinta : “Ada perlu apa kakang, sehingga kakang memanggilku ke taman
ini.”
Rama : “Duduklah Dinda, Kanda hendak Pergi ke Negeri Ngayogya. Kanda
hendak menjenguk ibundaku. Sekarang ini
Ibunda sedang terbaring lemas. Ibundaku ingin sekali bertemu denganku,
bagaimana pendapatmu?”
Shinta : “ Pergilah kanda prabu, restuku selalu menyertaimu. Semoga
Ibunda lekas sembuh. Titipkan salamku untuk Ibunda.
Rama : ”tapi apa kamu berani diistana ini sendirian?”
Shinta : “Kanda Prabu, diistana ini aman, lagi pula banyak pengawal,
sudahlah jangan khawatirkan aku”..
Rama : “Baiklah, kanda akan melindungi istana ini dengan ajian jaga
griya, sehingga tidak ada seorangpun yang bisa menembus istana. Ingatlah
pesanku ini, garis yang berada didepanmu ini adalah batas yang tidak boleh kamu lewati.
Ingatlah janganlah dinda keluar
dari garis ini, maka dinda akan aman.
Shinta : “sendhiko dhawuh kanda”
Rama : “Jaga dirimu baik-baik”.
Shinta : “ jika sudah selesai cepatlah kakang kembali.
Rama : “ baik, aku berangkat sekarang.
Akhirnya rama pergi meninggalkan shinta,,,
Rakhwana :” Hmmmm…. Shinta elok sekali rupamu,…
bidadari kahyangan tidak secantik rupamu, sayang beribu sayang, kamu bukan
miliku. Tapi, siapa yang bisa menentang keinginan Rahwana!
Haha,,,,
Hmmm…..Rama
sedang pergi, shinta sedang keluar, tapi kenapa tidak ada dayang yang
menjaganya. Hah.. bodo amat ini kesempatanku untuk menculik shinta…
Shinta
akan aku bawa kamu ke alengka, akan ku jadikan engkau istriku,,,,, hahahaha….
Rakhwana memasuki taman ngayogya
Rakhwana: Apa ini…… panas,
hmmm,,, panas ,panas sekali tubuhku, kurang ajar!!!!!
Rama
membentengi istana ini dengan ajian jaga griya. Bedebah kau Rama!
Hmmmmm….Bagaimana
caranya aku masuk ke taman Ngayogyaloka
untuk menculik Shinta…………
Haaa…..
aku tahu, Aku akan berpura-pura menjadi seorang pengemis. Dengan ajian rubah raga, aku akan bisa menjadi
apapun yang aku mau,, HAHA….
Disekitar taman ngayogyaloka
Rakhwana : “kanjeng ratu tolong hamba, hamba sudah dua hari tidak makan
, sudilah tuanku untuk memberikanku sedikit makanan.
Shinta : “Pak tua kasihan sekali dirimu, baiklah akan aku
bawakan makanan untukmu, tunggu sebentar.
ini ada sedikit makanan dan kepeng semoga ini
semua bisa membantu pak tua……..kemarilah.
Rakhwana :” Ampun beribu ampun tuanku, tetapi badan Hamba lemas, letih sekali tuanku, hamba tidak
kuat berdiri…….. tuankuuuuu……… tolong!
Shinta :” Tapi Aku tidak bisa meninggalkan Taman ini pak tua,,
eemmm….
baiklah, aku akan menolong pak tua,,
Rakhwana :” hahahahah……Shinta si manis,,
kamu
tertipu, aku rakhwana………. Akan aku bawa kamu ke Alengka, akan ku jadikan engkau
istriku, permaisuriku,,,, hahahaha….
Shinta : Tolong …tolong….tolong…kakang
Rakhwana : Diam….! Sudahlah kamu menurut saja.
Shinta : apa-apaan ini! Tolong! Lepaskan Aku!
...............................
Trijati :Sembah saya kakang! Kakang rahwana siapa yang
engkau bawa,,,?
Rakhwana : ini..? ini Shinta, calon premaisyuriku.
Trijati : Bukankah shinta istri Rama???
Rakhwana : Lancang sekali kau,,, Jaga ucapanmu wahai Adiku Trijati!
Atau mulutmu akan aku robek.
Bawa
dia (shinta) kekamar.
Trijati : sendhiko dhawuh kakang
rahwana.
.........................
Rakhwana : Hahahaha…rama, istrimu
sudah aku culik..
Rama : suara apa ini?
Shinta..shintaaa..shinta…
kamu dimana?. Bukankah tadi suara rakhwana. alengko,,,,,
(menuju ke istana alengka)
Rama: rahwana,,,dimana istriku???
Rakhwana: hahahaha…Shinta bukan
lagi istrimu, sekarang shinta sudah menjadi milikku.
Rama : Lancang sekali dirimu.
Lepaskan shinta atau kau akan menyesal!
Rahwana : Kau berani kepadaku?.
Rama, kasihan sekali dirimu. Percuma kau melawanku buang- buang tenagaku saja,
pulanglah. Kasihan ibumu yang sedang sekarat!
Rama : jangan banyak omong,,,,
mari kita buktikan siapa yang paling kuat diantara kita
Rakwana : “ho kau melawanku”
(bertarung)
.........................
Rahwana: hahaha.. jangan kau
menyalahkanku, bukankah sudah aku peringatkan untuk tidak melawanku! sekarang
akulah yang terkuat, mati kau Rama!
(Trijati menusuk Rakhwana dari
belakang).
Rakhwana : Trijatiiii,,, tega
sekali kau kepada kakangmu sendiri,,,,,
Trijati : Maafkan aku kakang,,
tapi ini lah yang terbaik,, aku tidak mau kakang berlaku sewenang-wenang
terhadap orang lain. Sekali lagi maafkan
aku kakang…
(rahwana akhirnya meninggal)
Trijati: Gusti prabu tidak
papa??? Mari hamba bawa ke tabib istana,,,
Rama : Dimana istriku??
Trijati : kanjeng shinta sudah
berada ditempat yang aman,,,
Jangan
banyak bergerak Gusti,,, luka gusti cukup parah..
Rama : sudahlah, aku tidak
papa,,, antarkan aku ke tempat shinta,,,,
........................
Shinta : Kakang…..
Rama: Dinda….
Trijati : AKu turut berbahagia,,,
Rama : terimakasih kamu sudah membantuku mengalahkan
Rakhwana
Maukah
kamu tinggal diistanaku untuk menemani shinta,,,,
Trijati : Baiklah tuan,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar