PERBEDAAN ANTARA SEMINAR,
DISKUSI, DISKUSI PANEL, LOKAKARYA, DAN SIMPOSIUM
Oleh: Tomy Muhlisin Ahmad
1. Seminar
Seminar adalah suatu permuan untuk membahas
suatu masalah dengan prasaran dan tanggapan melalui suatu diskusi untuk
mendapatkan suatu keputusan bersama mengenai masalah yang dibahas.
Suatu pembahasan
masalah secara ilmiah, walaupun topik yang dibahas adalah masalah sehari-hari.
Dalam membahas masalah, tujuannya adalah mencari suatu pemecahan, oleh karena itu
suatu seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan yang
merupakan hasil pendapat bersama, yang kadang-kadang diikuti dengan resolusi
atau rekomendasi.
2. Diskusi
Kata diskusi berasal dari bahasa latin discutio
atau disscusiu, yang artinya “bertukar pikiran”. Diskusi pada
dasarnya merupakan bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam
kelompok kecil maupun besar dengan tujuan untuk memperoleh suatu pengertian,
kesepakan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah.
Keberhasilan
diskusi atau seminar ditentukan oleh pemimpin, moderator, dan peserta. Untuk
dapat menjadi peserta yang baik, perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1)
Menguasai masalah yang didiskusikan
2)
Mendengarkan setiap pembicara dengan penuh perhatian
3)
Menunjukan solidaritas dan partisipasi yang tinggi. Sikap emosional dan
prasangka yang tidak baik harus dihindari
4)
Dapat menangkap gagasan utama dan gagasan pendukung
5)
Dapat membuat beberapa usul dan sugesti, serta meminta pendapat dan
informasi sebanyak mungkin
6)
Mengajukan keberatan atas pendapat orang lain yang tidak didukung dengan
argumen
7)
Ikut membantu menyimpulkan hasil diskusi.[1]
3.
Diskusi Panel
Diskusi Panel merupakan salah satu bentuk diskusi yang
sudah direncanakan tentang suatu topik di depan para pengunjung. Diskusi panel
dibawakan oleb 3 - 6 orang yang dianggap ahli yang dipimpin oleh
seorang moderator.
Para panelis berdiskusi sedemikian rupa,
sehingga para pengunjung dapat mengikuti pembicaraan mereka. Pengunjung hanya
berfungsi sebagai pendengar, oleh karena itu pengunjung yang begitu besar
jumlahnya dianggap sebagai kelompok yang diajar oleh suatu regu guru. Tetapi
panel tidak boleh hanya sekedar merupakan pengajaran informatif, melainkan
harus dapat merangsang cara berpikir massa dengan memberikan berbagai
perspektif.
Pelaksanaan panel dimulai dari perkenalan para
panelis oleh moderator, kemudian disampaikan persoalan umum kepada para panelis
tersebut, untuk didiskusikan. Mereka seharusnya adalah orang-orang yang pandai
berbicara dengan lancar dan menarik. Moderator juga memegang penanan dalam
diskusi ini, sebagai pengatur jalannya pembicaraan dengan sekali-kali
menyimpulkan apa yang dikemukakan oleh para panelis. Perbedaan pendapat tidak
menjadi persoalan, karena pada diskusi panel tidak perlu dicapai suatu kesatuan
pendapat atau keputusan. Bahkan perbedaan pendapat itulah yang diharapkan dapat
memberikan stimulus bagi pendengar untuk dapat berpikir lebih jauh. Pendengar
tidak hanya akan menelan pesan yang sudah jadi, melainkan dapat mengikuti proses
pemikiran para panelis jalannya diskusi. Setelah diskusi selesai, pendengar
dapat membentuk kelompok-kelompok untuk mendiskusikannya lebih lanjut. Akan
tetapi selama diskusi panel, pendengar tidak diberi kesempatan untuk
mengemukakan pandangan.
4.
Lokakarya
Lokakarya (workshop) adalah suatu acara dimana beberapa orang
berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya atau pertemuan
ilmiah yang kecil antara para ahli (pakar) untuk membahas masalah praktis yang
bersangkutan dengan pelaksanaan di bidang keahliannya.
5.
Simposium
Simposium adalah serangkaian pidato pendek di
depan pengunjung dengan seorang pemimpin. Simposium menampilkan beberapa orang
pembicara dan mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik
yang sama. Dapat juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi atas beberapa
aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri secara khusus, tidak perlu
dari berbagai sudut pandangan.
Pembicara dalam simposium terdiri dari
pembicara (pembahas utama) dan penyanggah (pemrasaran banding), dibawah
pimpinan seorang moderator. Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai
berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan
meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta.
Hasil simposium dapat disebar luaskan, terutama dari pembahas utama dan
penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang dianggap perlu saja.
[1] Alex Suryanto dan Agus
Haryanta, Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas
XI 2, Jakarta: Erlangga, hlm. 176-177.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar